Sunday, March 25, 2012

Buah Manis Dari Sebuah Kepercayaan


Buah Manis Dari Sebuah Kepercayaan

Pola pembangunan yang melibatkan peran serta masyarakat sangat dibutuhkan oleh pemerintah. Dengan terjalinnya kerjasama (kemitraan) yang baik antara pemerintah dan semua unsur masyarakat, maka proses pembangunan yang merata disetiap daerah akan terwujud sesuai dengan rencana. Dengan kata lain, partisipasi aktif masyarakat mampu menumbuhkan rasa kepedulian dan tanggung jawab bersama atas permasalahan yang menimpa masyarakat itu sendiri.

PNPM-MP (yang pada awalnya bernama PNPM-P2KP) yang telah berjalan sejak tahun 2007 di Kelurahan Talang Ulu, merupakan sarana pembelajaran masyarakat untuk senantiasa melestarikan tingkat kepedulian terhadap penanganan permasalahan yang ada dilingkungannya terutama masalah kemiskinan dan gejala-gejalanya baik dari sisi ekonomi, sosial maupun lingkungan/infrastrukturnya.
Terdapat tiga daya aspek (Tri Daya) yang disentuh dalam proses pemberdayaan masyarakat pada program PNPM ini yaitu aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi.
Salah satu kegiatan yang dikelola pada  BKM Sping Bleu   Khususnya UPK yang juga memiliki sifat berkelanjutan dan terus berkembang sampai dengan saat ini, adalah pengelolaan kegiatan ekonomi bergulir, dimana sampai dengan saat ini telah memiliki dana yang beredar dimasyarakat sebesar Rp. 55.653.542.-, dengan modal awal sebesar Rp. 36.087.000,-, yang telah dikelola sejak awal terbentuknya  BKM Sping Bleu  , dengan tingkat pengembalian (Repayment Rate) sebesar 100%.
Dengan prestasi dan kinerja UPK yang baik dan ditunjang oleh manajemen dan pengelolaan organisasi yang cukup baik, maka di tahun 2009 BKM Sping Bleu mendapat kesempatan meraih reward dari program PNPM berupa kompenan kegiatan tambahan yakni program PAKET (Penanggulangan Kemiskinan Terpadu). Program tersebut merupakan sarana pembelajaran dalam menjalin kemitraan antara masyarakat, kelompok peduli dan pemerintah. dengan dilatarbelakangi permasalahan infrastruktur yang masih banyak kurang memadai.
Bagai gayung tersambut..” dilatar belakangi oleh kurang memadainya infrastruktur yang ada, melalui PJM yang telah tersusun BKM Sping Bleu, pada kegiatan PAKET Tahap I dibangunlah jalan rabat beton sepanjang 515 M dengan total biaya Rp.148.609.000,-. Kemudian pada kegiatan PAKET Tahap II  BKM Sping Bleu   Mendapat dua paket kegiatan yaitu Jalan Lapen sepanjang 930 M dengan Biaya Rp.286.872.000,- yang dilaksanakan oleh PAKEM Bintang Timur I, dan Jalan Lapen Sepanjang 950 M dengan Biaya Rp.287.499.000,- yang dilaksanakan oleh PAKEM Bintang Timur II.
Kemudian pada kegiatan PAKET Tahap III,  BKM Sping Bleu   mendapat kepercayaan yang cukup besar dari program, hal ini dibuktikan dengan diperolehnya 4 paket Keg Pada program PAKET yaitu pembangunan Jalan Lapen sepanjang 730 M yang dilaksanakan oleh PAKEM Timur Raya II dengan total Biaya Rp.296.768.000,-, pembangunan Jalan Telford sepanjang 1500 M yang dilaksanakan oleh PAKEM Cahaya Timur II dengan total Biaya Rp.230.484.000,-, serta 2 paket pembangunan Irigasi masing-masing oleh PAKEM Tirta Raya I Dan PAKEM Tirta Raya II dengan panjang 550 M dan 510 M dengan total biaya masing-masing PAKEM sebesar Rp.270.391.000,- dan 253.008.000,-.


Keberhasilan pelaksanaan semua kegiatan ini tidak terlepas dari tingginya tingkat partisipasi warga masyarakat Kelurahan Talang ulu  yang telah bahu-membahu menyelesaikan pelaksanaan kegiatan mulai dari tahap pembersihan lahan, proses pembangunan sampai dengan penyelesaian dan perawatan serta pemeliharaan bangunan ini

Contoh Partisipasi Warga Masyarakat 









Hal yang menarik dari adanya pembangunan kesemua prasarana infrastruktur  tersebut adalah telah memberikan kontribusi yang sangat baik dan positif bagi aktivitas sosial maupun ekonomi bagi masyarakat kelurahan Talang Ulu Pada khususnya maupun warga masyarakat kelurahan/desa tetangga. Terkait pembangunan sarana jalan telah terjadi Efisiensi Biaya Transportasi dari sebelumnya Biaya transportasi/ongkos angkut barang hasil panen dengan ojeg Rp. 5.000,- menjadi 2.500,- atau dengan kata lain turun sebesar 50%. Terkait infrastruktur irigasi secara langsung maupun tidak langsung juga telah mempermudah dan memperlancar kebutuhan para petani akan Pasokan air guna menunjang produksi pertanian mereka.



0 comments:

Post a Comment