Buah Manis
Dari Sebuah Kepercayaan
Pola pembangunan yang melibatkan peran serta
masyarakat sangat dibutuhkan oleh pemerintah. Dengan terjalinnya kerjasama
(kemitraan) yang baik antara pemerintah dan semua unsur masyarakat, maka proses
pembangunan yang merata disetiap daerah akan terwujud sesuai dengan rencana.
Dengan kata lain, partisipasi aktif masyarakat mampu menumbuhkan rasa
kepedulian dan tanggung jawab bersama atas permasalahan yang menimpa masyarakat
itu sendiri.
PNPM-MP
(yang pada awalnya bernama PNPM-P2KP) yang
telah berjalan sejak tahun 2007 di Kelurahan Talang Ulu,
merupakan sarana pembelajaran masyarakat untuk senantiasa melestarikan tingkat
kepedulian terhadap penanganan permasalahan yang ada dilingkungannya terutama
masalah kemiskinan dan gejala-gejalanya baik dari sisi ekonomi, sosial maupun lingkungan/infrastrukturnya.
Terdapat tiga daya aspek (Tri
Daya) yang disentuh dalam proses pemberdayaan masyarakat pada program PNPM ini
yaitu aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi.
Salah satu kegiatan yang dikelola pada BKM Sping Bleu Khususnya UPK yang juga memiliki sifat berkelanjutan dan terus berkembang sampai dengan saat ini, adalah pengelolaan kegiatan ekonomi bergulir, dimana sampai dengan saat ini telah memiliki dana yang beredar dimasyarakat sebesar Rp. 55.653.542.-, dengan modal awal sebesar Rp. 36.087.000,-, yang telah dikelola sejak awal terbentuknya BKM Sping Bleu , dengan tingkat pengembalian (Repayment Rate) sebesar 100%.
Salah satu kegiatan yang dikelola pada BKM Sping Bleu Khususnya UPK yang juga memiliki sifat berkelanjutan dan terus berkembang sampai dengan saat ini, adalah pengelolaan kegiatan ekonomi bergulir, dimana sampai dengan saat ini telah memiliki dana yang beredar dimasyarakat sebesar Rp. 55.653.542.-, dengan modal awal sebesar Rp. 36.087.000,-, yang telah dikelola sejak awal terbentuknya BKM Sping Bleu , dengan tingkat pengembalian (Repayment Rate) sebesar 100%.
Dengan
prestasi dan
kinerja UPK yang baik dan ditunjang oleh manajemen dan pengelolaan organisasi
yang cukup baik, maka di
tahun 2009 BKM Sping Bleu mendapat kesempatan meraih reward dari program PNPM berupa kompenan kegiatan tambahan yakni program PAKET (Penanggulangan
Kemiskinan Terpadu). Program tersebut merupakan sarana pembelajaran dalam menjalin
kemitraan antara masyarakat, kelompok peduli dan pemerintah. dengan
dilatarbelakangi permasalahan infrastruktur yang masih banyak kurang memadai.
“ Bagai
gayung tersambut..” dilatar belakangi oleh kurang memadainya
infrastruktur yang ada, melalui PJM yang telah tersusun BKM Sping Bleu, pada
kegiatan PAKET Tahap I dibangunlah jalan rabat beton sepanjang 515 M dengan
total biaya Rp.148.609.000,-. Kemudian pada kegiatan PAKET Tahap II
BKM Sping Bleu Mendapat dua paket kegiatan yaitu Jalan Lapen sepanjang 930 M dengan Biaya
Rp.286.872.000,- yang dilaksanakan oleh PAKEM Bintang Timur I, dan Jalan Lapen
Sepanjang 950 M dengan Biaya Rp.287.499.000,- yang dilaksanakan oleh PAKEM
Bintang Timur II.
Kemudian
pada kegiatan PAKET Tahap III,
BKM Sping Bleu mendapat kepercayaan yang cukup
besar dari program, hal ini dibuktikan dengan diperolehnya 4 paket Keg Pada
program PAKET yaitu pembangunan Jalan Lapen sepanjang 730 M yang dilaksanakan
oleh PAKEM Timur Raya II dengan total Biaya Rp.296.768.000,-, pembangunan Jalan
Telford sepanjang 1500 M yang dilaksanakan oleh PAKEM Cahaya Timur II dengan
total Biaya Rp.230.484.000,-, serta 2 paket pembangunan Irigasi masing-masing
oleh PAKEM Tirta Raya I Dan PAKEM Tirta Raya II dengan panjang 550 M dan 510 M
dengan total biaya masing-masing PAKEM sebesar Rp.270.391.000,-
dan 253.008.000,-.
Keberhasilan
pelaksanaan semua kegiatan ini tidak terlepas dari tingginya tingkat partisipasi warga masyarakat
Kelurahan Talang ulu yang telah bahu-membahu menyelesaikan pelaksanaan
kegiatan mulai dari tahap pembersihan lahan, proses pembangunan sampai dengan penyelesaian dan perawatan serta pemeliharaan bangunan ini
Contoh Partisipasi Warga Masyarakat |
Hal yang
menarik dari adanya pembangunan kesemua
prasarana infrastruktur tersebut adalah telah
memberikan kontribusi yang sangat baik dan positif bagi
aktivitas sosial
maupun ekonomi bagi masyarakat kelurahan Talang Ulu Pada khususnya maupun warga
masyarakat kelurahan/desa tetangga. Terkait pembangunan sarana jalan telah terjadi Efisiensi Biaya Transportasi dari sebelumnya Biaya
transportasi/ongkos angkut barang hasil panen dengan ojeg Rp. 5.000,- menjadi
2.500,- atau
dengan kata lain turun
sebesar 50%.
Terkait infrastruktur irigasi secara langsung maupun tidak langsung juga telah
mempermudah dan memperlancar kebutuhan para petani akan Pasokan air guna
menunjang produksi pertanian mereka.
0 comments:
Post a Comment